Friday, July 2, 2010

ASTAGA

astaga : kata-kata yang sering saya ucapkan akhir-akhir ini.

kangennya, tak tertahankan.
1 minggu pergi benar-benar membosankan, apalagi selalu diselingi dengan keributan antara tiap orang yang tinggal bersama ini. mengesalkan pula dimana kepala keluarga harusnya mengalah namun sering kali egois. apa laki-laki memang egois dan wanita diciptakan sebagai perhiasan sangkar madu yang dibaliknya dijadikan babu? wanita tidak sebegitu rapuhnya sehingga bisa bertahan tanpa pria, jadi wahai laki-laki didunia ini, perlakukanlah wanita lebih baik dan hargai mereka, kalo tidak mau dunia ini kami kuasai dengan tangan besi. karena wanita bisa lebih mengesampingkan perasaan daripada pria asal mereka mau. sayangnya, kaum wanita dicipta untuk menjadi penyayang, sehingga sampai saat ini, wanita akan tetap mejadi seorang yang berperasaan. seperti Sue Sylvester pada GLEE.

tunggu, kembali ke rasa kangen
kangen, sungguh kangen.

ya sudah lah, mau diapain lg juga?

H-4

semoga 4 hari ini cepat berlalu.

Sunday, June 13, 2010

TUGAS

halo tugas, kita bertemu lagi

hanya saja kali ini saya menjadi jauh lebih pemalas daripada sebelumnya.

jadi tolong, berbaik2lah kepada kami semua.

Sunday, June 6, 2010

HUBUNGAN

sudah lama tidak melantunkan jari-jari di tuts keyboard.
tapi bukan keyboard yang digunakan buat main musik, hal tersebut bukanlah bagian dari keahlian diri ini.

keyboard laptop yang sudah lama ditelantarkan, mengikuti kehidupan diri ini yang luntang-lantung.
hmm lucu juga ya kalo dipikir-pikir, kehidupan sekarang begitu berbeda dengan kehidupan yang dulu.
sekarang, hidup luntang-lantung sudah biasa.
tugas tidak ada yang sempurna.

intinya, hidup berantakan.

sungguh menyesal mengapa semua itu bisa terjadi, keterlenaan akan nikmatnya berfoya-foya dalam kehedonan hidup ini sendiri. namun nyatanya, sekarang lebih memilih untuk menggerakan jari-jari nan manis di atas keyboard laptop daripada diatas kertas A2 untuk menggambar tekbang(sat).

maaf beribu maaf kepada bunda, karena pasti dia lah yang merasakan kekecewaan yang sungguh besar terhadap diri ini akan kegagalan dalam menapaki hidup selama beberapa bulan ini.

tapi yang sudah berlalu biarlah berlalu, semoga hal tersebut bisa menjadi pelajaran untuk kedepannya.

satu hal yang sekarang berbeda juga adalah masalah hubungan.
hubungan yang lama tertelantarkan, hubungan yang baru muncul dan menggelisahkan.

mengapa menggelisahkan?
terus terang, diri ini baru pertama kali mengenal yang namanya memiliki sebuah hubungan dengan seorang yang spesial, atau lebih singkatnya bisa disebut pacar.
entahlah, ternyata menjalani sebuah hubungan adalah hal yang sulit.
kata seorang teman yang sudah terdoktrin mentah-mentah, hubungan kami tidak akan berjalan lama.
yah, hal itu mungkin bisa jadi kenyataan mungkin juga bisa jadi kebalikan dari kenyataan.
yang jelas dijalani saja dulu untuk saat ini.

Tuesday, April 27, 2010

PERSETAN

mengapa persetan?
bahwa keadaan memaksa kita semua untuk mengucapkan sebuah kata makian tesebut : "PERSETAN"
dengan amat sangat keras.
persetan dengan segala yang ada.

sebetulnya perasaan persetan ini sudah terlampiaskan pada selembar kertas.
akan ada saatnta diri ini akan menuangkan apa yang tertulis di kertas rersebut ke dalam sebuah perbincangan baru.

Sunday, April 25, 2010

HOME SWEET HOME

sebuah frasa yang sampai sekarang masih membuat diri ini bertanya-tanya

apakah itu "home sweet home" ?

karena sepanjang 18 tahun yang sudah terlalui, home sweet home tampaklah sesuatu yang samar
tidak pernah teraih, tercipta dalam lingkungan sekitar.

sebuah keluarga, berdasarkan ikatan darah.
lebih tidak nyaman dibandingkan dengan keluarga dari ikatan batin.
rising 16, keluarga bendahara, teman seperjuangan, dan sekarang bertambah anak-anak tawakal.
terkadang lebih nyaman berada diantara mereka dibandingkan apa yang disebut dengan "rumah"

kurang bersyukur kepada Tuhan? tidak juga
selalu bersungut-sungut dan mengeluh? tidak juga
apa yang salah dari rumah ini?
baru sedikit disebut, merasa tersinggung.
baru sedikit tersenggol, merasa didorong.
apa-apaan?
inikah yang disebut keluarga?

inikah yang dibangga-banggakan sebagai satu ikatan seagama dan satu ras?
sesuatu yang berdasarkan ikatan darah?

ataukah memang dalam hubungan yang berstatus lebih daripada lainnya selalu lebih rapuh juga?
layaknya sahabat, suatu saat akan terbongkar semua palsunya dia?
sehingga semakin dalam ikatan yang kita buat, semakin jelas juga bahwa itu akan menghancurkan kita?

dunia ini memang aneh jika dipikir ulang.
kehidupan adalah sesuatu yang sungguh kompleks, terutama apabila menyangkut perasaan dan intuisi hati.

harapannya hanya agar di masa depan bahwa diri ini belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dalam sebuah ikatan yang tercipta.

Saturday, April 24, 2010

BUNDA

Ku buka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Kata mereka diriku s’lalu dimanja
Kata mereka diriku s’lalu ditimang

Nada-nada yang indah
S’lalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Tak ’kan jadi deritanya

Tangan halus dan suci
T’lah mengangkat tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan

Kata mereka diriku s’lalu dimanja
Kata mereka diriku s’lalu ditimang

Oh Bunda ada dan tiada dirimu
’Kan selalu ada di dalam hatiku

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Kata mereka diriku s’lalu dimanja
Kata mereka diriku s’lalu ditimang

Oh Bunda ada dan tiada dirimu
’Kan selalu ada di dalam hatiku

ENTAH APA

terlalu banyak hal yang perlu proses penyesuaian.
mungkin itulah inti dari segala hal ini?

bahwa apakah memang diri ini yang haus akan perhatian?
ataukah memang terlalu berlebihan?
segalanya diingikan lebih dari yang lain?
mungkin bisa juga seperti itu
secara diri ini memiliki sisi egoisme yang tinggi.

tapi lihat saja.
terkadang diri ini tidak tahan
dengan segala acuh tak acuhnya dia.
namun segala tingkah manisnya dia saat ingat akan diri ini.

tak tahan lagi dengan dilemma begitu besar yang sungguh mengguncang
siapa saja pasti akan bimbang
apalagi dengan segala hal yang perlu diulas ulang

sungguh diri ini tak habis pikir
tak sanggup mengerti
apa yang berkecamuk di dalam pikiran dan hati nurani
semuanya berputar-putar bagaikan sebuah gangsing
dimana porosnya adalah dia.